Baca: 1 Timotius 2:8-15
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki dalam beribadah kepada Allah.
Pertama, berdoa dengan ketulusan tidak dengan kebencian (8, band. Mat. 5:23-24; 1Yoh. 4:20). Hampirilah Allah dengan ketulusan, bukan dengan kepura-puraan apalagi kebencian terhadap orang lain.
Kedua, berpenampilan sopan dan sederhana (9-10). Paulus menekankan
agar para wanita menjaga kesopanan dan kesederhanaan penampilan mereka
agar penampilan mereka dapat menjadi teladan dan kesaksian yang baik
bagi orang-orang di sekitar mereka yang belum percaya.
Ketiga, berdiam diri dan patuh dalam menerima ajaran (11).
Pada masa itu, kebanyakan kaum perempuan tidak mendapatkan pengajaran
yang cukup dalam bidang keilmuan termasuk pengetahuan akan firman
TUHAN. Sementara pengajaran sesat telah berkembang dan memanfaatkan
kekurangpemahaman kaum perempuan ini untuk menyebarkan beritanya.
Akibatnya, tidak sedikit perempuan yang tidak bertindak dan berbicara
benar, sesukanya tanpa penghargaan dan ketundukan termasuk kepada
laki-laki . Berdiam diri dan patuh dalam hal ini bukan larangan total
bagi perempuan untuk hadir dalam pertemuan jemaat atau mengajar (12).
Perempuan pada masa itu disarankan untuk berdiam diri dalam pertemuan
jemaat dan menanyakan sesuatu hal tentang pengajaran kepada suaminya di
rumah, sebagai kepala keluarga (1Tim. 3:4; 1Kor. 14: 34-35).
Bagaimanapun, laki-laki memegang otoritas yang lebih tinggi sebagai
manusia yang pertama diciptakan dan mendengarkan penugasan dari Allah
(13-15). Di kemudian hari, setelah perempuan lebih terpelajar, beberapa
wanita ikut memberitakan Injil (Fil. 4:2-3).
TUHAN mengingatkan bahwa ibadah harus dilakukan dengan ketulusan,
tanpa keinginan jahat; berpenampilan yang sopan, tetapi sederhana.
Orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan ibadah harus memiliki
pemahaman yang benar dan menghormati ordinasi yang telah TUHAN tetapkan
sejak awalnya. Lakukanlah ibadah seturut kehendak TUHAN, bukan kehendak
atau motivasi pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar