DORAEMON, NOBITA dan SUNEO

Rabu, 13 Juli 2016

Jika kita pernah menonton film DORAEMON, maka kita tau tokoh NOBITA dengan segala kenakalannya yang membuat Doraemon kerepotan untuk memenuhi semua keinginan dan permintaan Nobita. Kedua tokoh tersebut diceritakan dalam film tersebut merupakan sahabat yang tidak bisa dipisahkan, mereka tinggal satu rumah dan kemana mana mereka pun selalu bersama.
Dan kita juga mengenal tokoh SUNEO, yang sombong dan nakal karena merasa orang tuanya memiliki banyak harta dan mampu membeli segalanya.

Dalam semua film tokoh Doraemon digambarkan sebagai penolong dan pelindung Nobita dari segala kesusahan yang dihadapi Nobita, segala yang diinginkan Nobita selalu dipenuhi dan dibantu oleh Doraemon. 
Karena hal tersebutlah Nobita merasa memiliki pelindung dan penolong yang membuat Nobita menjadi seorang yang semaunya sendiri, minta ini minta itu sesuka hatinya.
Kadang Doraemon menjadi sangat bingung untuk memenuhi kebutuhan Nobita, tetapi karena mereka sudah sangat dekat dan merasakan adanya ikatan satu sama lain, APAPUN yang dibutuhkan oleh Nobita SELALU dipenuhi oleh Doraemon.

Sedangkan tokoh Suneo digambarkan menjadi seorang yang sombonga merasa paling hebat, karena orang tua nya mampu membeli apapun yang diinginkannya, tetapi kadang dia memaksa Doraemon untuk ikut2 an memenuhi permintaan nya.

Kadang kala kita bersikap seperti Nobita, yang menginginkan segala hal yang kita butuhkan kepada TUHAN, minta ini minta itu dan maunya SEGERA. Tetapi TUHAN tau dan mengenal kita dengan baik, DIA memberikan yang terbaik, DIA memberikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan, karena DIA mengenal kita dengan baik.

Kadang kala juga kita bersikap seperti Suneo yang meminta sesuatu kepada TUHAN, tetapi kita tidak menyadari apakah kita pantas meminta hal ini itu kepada TUHAN, karena kita tidak mengenal TUHAN dengan baik dan TUHAN tidak mengenal kita secara personal.

Saudaraku terkasih..... mulai saat ini marilah kita mengenal TUHAN kita dan jadikan DIA sahabat, saudara, kakak atau apapun yang tinggal di "RUMAH" (hati) kita, ciptakan kondisi KETERGANTUNGAN kita kepada TUHAN, agar kita dapat selalu mengandalkan TUHAN dalam segala hal. (SHS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar