Santo-Santa
Kalender Liturgi Forma Ordinaria
Selasa, 13 Desember 2016
Kalender Liturgi Forma Ordinaria
Selasa, 13 Desember 2016
Konon, Odilia lahir di Obernheim, sebuah desa di pegunungan Vosge,
Prancis pada tahun 660. Ayahnya, Adalric, seorang tuan tanah di daerah
Alsace; ibunya bernama Bereswindis. Odilia lahir dalam keadaan buta
sehingga menjadi bahan ejekan tetangga yang sangat memalukan
keluarganya. Ayahnya sedih sekali menghadapi kenyataan pahit ini.
Ia merasa bahwa kebutaan itu sangat merendahkan martabat keluarganya
yang bangsawan itu. Sia-sia saja semua usaha istrinya untuk meyakinkan
dia bahwa kebutaan itu mungkin merupakan suatu kehendak Tuhan yang
mempunyai suatu maksud tersembunyi bagi kemuliaanNya.
Siapa tahu anak ini di kemudian hari dapat menjadi berkat bagi orang lain. Adalric benar-benar bingung dan tidak sudi menerima kehadiran anak buta ini sebagai buah hatinya sendiri. Dia bahkan menghendaki agar bayinya itu dibunuh saja.
Siapa tahu anak ini di kemudian hari dapat menjadi berkat bagi orang lain. Adalric benar-benar bingung dan tidak sudi menerima kehadiran anak buta ini sebagai buah hatinya sendiri. Dia bahkan menghendaki agar bayinya itu dibunuh saja.
Tak ada jalan lain bagi ibu Bereswindis kecuali
melarikan puterinya yang malang itu ke suatu tempat yang aman demi
keselamatannya. Ia berprinsip: biarlah puterinya diserahkan kepada orang
lain untuk dijadikan sebagai anak angkat. Orang lain itu ialah seorang
ibu petani yang dahulu pernah menjadi pembantu di rumahnya.
Ketika peristiwa pelarian ini diketahui banyak orang, ibu Bereswindis menyuruh ibu pengasuh itu melarikan bayinya ke Baume-les-Dames, dekat Besancon. Di sana ada sebuah biara suster. Untunglah bahwa suster-suster di biara itu rela menerima dan bersedia mengasuh Odilia. Sampai umur 12 tahun, anak itu belum juga dibaptis.
Ketika peristiwa pelarian ini diketahui banyak orang, ibu Bereswindis menyuruh ibu pengasuh itu melarikan bayinya ke Baume-les-Dames, dekat Besancon. Di sana ada sebuah biara suster. Untunglah bahwa suster-suster di biara itu rela menerima dan bersedia mengasuh Odilia. Sampai umur 12 tahun, anak itu belum juga dibaptis.
Pada suatu hari Tuhan menggerakkan
Santo Erhart, Uskup Regensburg, pergi ke biara Baume-les-Dames, tempat
puteri malang itu berada. Di sana ia mempermandikan puteri buta itu
dengan nama Odilia. Uskup Erhart pun menyentuh mata puteri buta itu, dan
seketika itu juga matanya terbuka, dan ia dapat melihat. Mujizat ini
segera diberitahukan kepada keluarga Odilia. Uskup Erhart pun
memberitahukan kesembuhan mata Odilia di biara Suster-suster
Baume-les-Dames kepada ayahnya.
Tetapi sang ayah tetap menolak
menerima dan mengakui Odilia sebagai anaknya. Hugh, kakak Odilia yang
kagum akan mujizat penyembuhan adiknya berusaha mempertemukan Odilia
dengan ayahnya di sebuah bukit, disaksikan oleh kerumunan rakyat.
Melihat kenekatan Hugh, sang ayah menjadi berang, lalu memenggal kepala
Hugh. Tetapi kemudian ia menyesali perbuatannya yang kejam itu dan
dengan terharu menerima Odilia sebagai anaknya.
Odilia meneruskan
karyanya di Obernheim bersama kawan-kawannya. Dia mengabdikan dirinya
dalam karya-karya amal membantu orang-orang miskin dengan semangat
pengabdian dan cinta kasih yang tinggi. Tak lama kemudian ayahnya
bermaksud menikahkan dia dengan seorang pangeran. Hal ini ditolaknya
dengan tegas dan Odilia kemudian melarikan diri ke tempat yang jauh dari
ayahnya.
Meskipun ia tetap dikejar-kejar dan dipaksa ayahnya, namun ia tetap pada pendiriannya. Akhirnya ayahnya mengalah dan membujuknya pulang dan berjanji mendirikan sebuah rumah yang bisa dijadikan sebagai biara di Hohenburg.
Meskipun ia tetap dikejar-kejar dan dipaksa ayahnya, namun ia tetap pada pendiriannya. Akhirnya ayahnya mengalah dan membujuknya pulang dan berjanji mendirikan sebuah rumah yang bisa dijadikan sebagai biara di Hohenburg.
Di situ ia menjadi kepala
biara. Ia juga mendirikan biara lain di Niedermunster. Odilia wafat pada
tanggal 13 Desember 720. Banyak mujizat terjadi di kuburnya.
---
Deo omnis Gloria
Segala kemuliaan bagi Allah.
Sumber: http://www.imankatolik.or.id/kalender/10Des.html
Deo omnis Gloria
Segala kemuliaan bagi Allah.
Sumber: http://www.imankatolik.or.id/kalender/10Des.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar